Logo I-EECH |
Hari
Jumat (06/02), tiga mahasiswa Fakultas Teknik UGM memulai perjalanan menuju
Surabaya dengan menggunakan Kereta Api Logawa. Mereka adalah mahasiswa Program
Studi Teknik Fisika angkatan 2013, Ellena Wulandari, Adimas Prasetyaaji (Teknik
Kimia 2012), dan Alfian Reza Almadjid (Teknik Arsitektur 2013). Perjalanan itu
adalah perjalanan untuk mengikuti babak final salah satu rangkaian Engineering
Physics Week Institut Teknologi Surabaya (EPW ITS) yang diselenggarakan oleh
Jurusan Teknik Fisika ITS, Smart Innovation of Writing (SNOW). SNOW adalah
lomba karya tulis ilmiah tentang Sustainable
and Comfortble Eco Building for Energy and Environment System Development yang
diikuti oleh perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.
Fian - Ellena - Dimas |
Lomba
ini diawali dengan pengumpulan abstrak untuk diambil 215 tim mahasiswa yang
lulus abstrak dan berhak mengikuti babak semifinal berupa pengumpulan karya
tulis ilmiah. Pada tanggal 28 Januari 2015, diumumkan 10 tim finalis yang
berhak mengikuti babak presentasi di ITS. Kerja produktif dan semangat yang
tinggi untuk belajar serta mengintegrasikan tiga disiplin ilmu yang berbeda mengantarkan
tim ini menjadi salah satu finalis dalam lomba tersebut bersama dua tim dari
ITB, satu tim lain dari UGM, satu tim dari ITS, satu tim dari PPNS, dua tim
dari UB, satu tim dari Undip, dan satu tim dari Universitas Lambung Mangkurat.
Karya Tulis Ilmiah yang dibuat oleh
tim yang selanjutnya disebut seabagai tim I-EECH adalah I-EECH “Integrated of EcoFriendly-Energy Efficiency-Comfortable House”
Desain Rumah Perkotaan untuk Menghadapi Tantangan Pertumbuhan Penduduk pada
Tahun 2035. Latar belakang I-EECH adalah pertumbuhan penduduk pada tahun
2035 yang akan menghasilkan lebih banyak black
water, grey water, emisi CO2
melalui penggunaan AC dan berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), serta
pembangunan dengan bahan bangunan yang tidak ramah lingkungan. I-EECH adalah
sebuah desain rumah tiga lantai yang memiliki beton geopolimer sebagai komponen
utama rumah yang ramah lingkungan, natural
circulated water pada lantai satu, anaerobic
upflow filter sebagai pengolah black
water, tumbuhan perumpang sebagai pengolah grey water, serta perpaduan antara sistem void,
cerobong venturi, dan greenroof untuk
memberikan kesejukan di rumah tanpa AC. I-EECH memiliki desain baru yang
disusun untuk mengintegrasikan inovasi-inovasi tersebut tanpa meninggalkan
aspek kenyamanan penghuni, keindahan, dan keberlanjutan.
Pada saat pameran |
Pada
Hari Sabtu (07/02), presentasi prototype
dan Karya Tulis Ilmiah dimulai di hadapan juri yaitu 3 orang akademisi.
Presentasi berjalan lancar dan dilanjutkan dengan pameran prototype. Salah satu agenda yang dilakukan pada hari itu adalah
saling bertukar pikiran dengan inovasi-inovasi dari tim lain serta
memperkenalkan perguruan tinggi masing-masing termasuk bertemu dengan
teman-teman dari masing-masing bidang minat di Jurusan Teknik Fisika ITS.
Bersama finalis lain di stand pameran |
Pada Hari Minggu (08/02), peserta
diberi kesempatan untuk mengikuti seminar green
building serta jalan-jalan dengan Liaison
Officer (LO) ke tempat-tempat bersejarah di Surabaya. Tim I-EECH
mengunjungi beberapa tempat seperti Tugu Pahlawan, Patung Hiu dan Buaya, dan
Jembatan Suramadu. Setelah itu pada pukul 20.00 WIB, pengumuman pemenang
dilaksanakan di Graha ITS dengan meriah. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang
akan kamu dustakan” (QS. 55:13). Tim I-EECH berhasil mendapatkan juara 2 Karya
Tulis Ilmiah dan meraih penghargaan Best Mock Up. Juara pertama diraih oleh tim
ITS dengan judul “Cube Space City”
sebagai Terobosan Baru Desain Kawasan Perumahan Modern dengan Inovasi Lift Free
Energy yang Berwawasan Lingkungan dan Keberlanjutan Energi di Daerah Surabaya
(I Made Satria Suarmahajaya dkk) dan juara 3 diraih oleh tim ITB dengan judul Teu-Heureuy (Teknologi Hunian Renewable
Energy): Konsep Hunian dengan Teknolgi Piezoelektrik, Sel Surya, serta
Pemanfaatan Air Hujan dan Limbah (Ahmad Muliansyah dkk).
Mock Up dan prototype dari tangga venturi dan anaerobic up flow filter |
Kerja
produktif dan semangat yang tinggi untuk belajar kembali mengantarkan tim
I-EECH pada pencapaian mimpi untuk berhasil. Dukungan dari Bapak M. Kholid
Ridwan, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing tim I-EECH, Bu Widya Rosita, S.T.,
M.T., selaku WPJ bidang kemahasiswaan Jurusan Teknik Fisika UGM, teman-teman
dari Teknik Arsitektur, Teknik Fisika, dan Teknik Kimia yang memberikan
semangat, Laily Oktavia dari Teknik Fisika ITS serta kerabat lain di ITS yang
bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk kelancaran tim ini, dan
orang tua yang doanya paling hebat adalah jalan yang mengiringi kerja keras dan
semangat tim I-EECH.
Tim
I-EECH berharap semoga inovasi yang telah dibuat dapat bermanfaat untuk
masyarakat terutama dalam menghadapi pertumbuhan penduduk pada tahun 2035. Cerita
ini hanyalah secuil cerita dari teman-teman seperjuangan dalam meraih mimpi di
UGM dan langkah selanjutnya untuk senantiasa berkarya ada di depan mata.
Pengumuman pemenang |
Salah
satu motivasi terbesar untuk menulis adalah perkataan Imam Syafi’i Rahimahullah
yaitu “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan
tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang, setelah itu
kamu tinggalkan terlepas begitu saja.”
Ditulis
oleh: Ellena Wulandari
Source: http://kmtf.ft.ugm.ac.id/snow-epw-2015-sebuah-kesempatan-pelajaran-dan-cerita-untuk-berkarya/
0 Comment:
Post a Comment