Ellena Wulandari

Bergerak Menginspirasi

  • Home
  • About Me
  • YouTube
  • Instagram
Mutiara Hati

Khusyu' dalam Shalat

Sunday, 19 July 2015 By Ellena Wulandari 0 Comments
Assalaamu’alaikum.
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad. Wa’alaa ali shalli ‘alaa Muhammad.

Sahabat yang dirahmati Allah, kehidupan di dunia ini semakin beragam. Kita lihat saja di negeri tercinta kita masih terdapat banyak kejahatan, seperti korupsi, perzinaan, pencurian, perampokan, dan jenis-jenis kejahatan lainnya. Padahal kita tahu bahwa negeri ini adalah negeri dengan mayoritas penduduk adalah Muslim. Muslim memilki pondasi yaitu sholat dan disebutkan dalam surat Al Ankabuut ayat 49 yang artinya  “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” Pertanyaannya sekarang adalah mengapa masih banyak terjadi kemaksiatan? Mengapa masih terjadi mudharat? Karena terkadang kita melupakan satu poin penting dalam sholat yaitu khusyu’.

Karena terkadang kita melupakan tujuan sholat. Dalam surat Thaahaa ayat 14 disebutkan bahwa “…..dan dirikanlah shalat untuk mengingat Allah.” Sehingga jika orang yang tidak berhasil mengingat Allah melalui sholatnya maka dia adalah orang yang lalai karena tidak mampu khusyu dalam melaksanakannya. Rasul saw bersabda “Betapa banyak orang yang mengerjakan shalat hanya memperoleh letih dan payah.” (HR An-Nasaai). Padahal ketika sholat itu adalah saat dimana kita sedang berbicara atau bermunajat kepada Allah. Berbeda dengan zakat, puasa, dan haji, sholat itu berisi zikir, membaca qur’an, ruku, sujud, duduk, dan berdiri. Dan menggerakkan lisan dengan huruf dan suara itu mudah bagi orang yang lalai, tidak ada ujian dalam melaksanakannya. Huruf itu baru bisa disebut sebagai ucapan ketika kita tahu maknanya dan mampu mengekpresikan apa yang ada di dalam hati.

Sebagai contoh dalam sholat kita mengatakan, Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, jika hati kita lalai, lalu artinya apa? Oleh karena itu kita perlu menghadirkan hati kita di dalam sholat. Allah berfirman dalam surat Al Mukminun ayat 1 dan 2 yang artinya “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu yang khusyu’ dalam sholatnya.”

Maka disitulah titik ketika disebutkan bahwa sholat mampu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Apabila kita kehilangan khusyu’ maka akan muncul kerusakan hati, sementara kebaikan dan kerusakan  jasad itu bergantung pada baik dan rusaknya hati. “Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging, bila ia baik maka baik pula seluruh jasad, bila dia rusak maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa gumpalan itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jika kita mampu mencapai derajat khusyu, maka kita akan tahu betul bahwa banyak doa yang terdapat di sana. Tetapi karena itu tidak mudah, maka kita harus terus berusaha untuk mendapatkannya. Menghadirkan hati itu adalah menyadari apa yang sedang dilakukan dengan memahami bacaan yang kita baca dalam sholat. Jika hati tidak hadir dalam bermunajat kepada Allah, maka jangan kita sangka ada penyebab lain selain kelemahan iman. Kita harus bersungguh menguatkan iman kita dengan cara menghadirkan hati dalam sholat. Selain itu kita juga harus paham dan fokus pada apa yang kita ucapkan dalam sholat, hormat dengan mengetahui kemuliaan Allah dan kehidaan jiwa kita, rasa takut karena hormat, penghargaan kepada Allah, dan rasa malu karena kita masih sangat jauh dari sempurna.

Sahabat yang dirahmati Allah, demikianlah sedikit ilmu yang dapat saya bagikan dari beberapa buku yang pernah saya baca dan beberapa kajian yang pernah saya ikuti. Kebaikan itu dari Allah, sementara keburukan itu berasal dari kelalaian saya ataupun bisikan syetan. Wallaahua’lam. Semoga kita senantiasa menghiasi hari-hari kita dengan keinginan untuk senantiasa memperbaiki diri, memperbaiki ibadah-ibadah kita, dan tidak disibukkan dengan kepentingan duniawi. Aaamin. Semoga bermanfaat.

Wassalaamu’alaikum.

Referensi rujukan:

Tazkiyatun Nafs Intisari Ihya Ulumuddin oleh Sa’id Hawwa, 2005
Mutiara Hati
Share:

Ellena Wulandari
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna.

Related Articles


0 Comment:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments ( Atom )

A woman with ambition is the sexiest woman

Labels

Beasiswa Unggulan (3) Belajar Memasak (2) Book Review (12) Campus (9) Etalase 23 Kilo Meter (6) Indonesiaku (1) KAMASE (8) Muslimah (1) Mutiara Hati (4) Pengabdian (3) Taman Baca (1) Teladan (1) Thailand (5) Tirai-tirai Asa (2)

Visitors

Archive

  • ►  2021 (2)
    • ►  February (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2016 (14)
    • ►  December (2)
    • ►  September (3)
    • ►  March (7)
    • ►  January (2)
  • ▼  2015 (32)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  August (1)
    • ▼  July (10)
      • Don’t They Remember Their Family at Home?
      • Lost and Love in Bangkok
      • Day 1 and Day 2: This was Our Dream, Bangkok
      • Insyaa Allah, there will be a Way to Catch Up Our ...
      • Khusyu' dalam Shalat
      • Mengingat Mati (Dzikrul Maut) dan Memendekkan Anga...
      • Balada Lelaki Pincang di Perempatan
      • Why We Must Read the Preface First?
      • Etalase 23 Kilo Meter
      • The Art in being a Minority
    • ►  June (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (6)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  December (1)
Powered by Blogger.

© 2016 Ellena Wulandari
Distributed By Blogger & Created By Responsive Blogger Templates