KKN selalu identik dengan apa yang orang sebut sebagai Cinlok atau Cinta Lokasi. Cinta lokasi didefinisikan sebagian orang sebagai peristiwa jatuh hatinya “dua insan” karena sering bekerja sama di tempat yang sama dalam waktu yang cukup lama. Apakah saya juga jatuh hati? Ya, tentu. Saya jatuh hati dengan Blora yang awalnya tidak ada menarik-menariknya. Saya jatuh hati dengan masyarakat di dalamnya, mulai dari keluarga pondokan, adik-adik di sekolah, pemuda pemudi, dan tentunya saya juga jatuh hati pada tim KKN JTG-07.
Yang pertama kali akan saya ceritakan adalah keluarga pondokan. Keluarga pondokan ini terdiri dari sepasang suami istri, satu anak laki-laki SMP, satu anak perempuan SD, dan satu bayi yang baru lahir 10 hari sebelum penarikan. Saya masih mampu merasakan saat dimana kami bersama mereka selalu berusaha untuk melaksanakan sholat berjamaah tepat waktu, makan dan ngobrol bersama. Perhatian yang diberikan oleh bapak pondokan juga sangat menyentuh hati kami, mulai dari perhatian terhadap kehidupan di rumah hingga pada program yang melibatkan perangkat desa. Berikut ini adalah cuplikan pesan yang beliau sampaikan pada saat kami sampai di Jogja.
|
Foto Keluarga Bersama Teman-teman Sub Unit Keboan dan Keluarga Pondokan |
“..... saya sama ibu kok setiap melihat kalian semua saya kok nangis terus entah kenapa saya sendiri nggak tau entah apa yang telah terjadi kenyataan ya itu munkgin rahasia Allah mungkin waktu KKN sering ngobrol, sholat jamaah makan bersama sering bercanda sama anak saya ratna ya begitulah ada pertemuan pasti ada perpisahan dan saya doakan kalian semua semoga selamat sampai tujuan dan saya berharap semoga anak saya biar seperti kamu jadi anak sholeh dan sholihah AMIN....”
|
Bersama Adik-adik di Sekolah |
Objek yang membuat saya jatuh hati selanjutnya adalah adik-adik di sekolah dan di TPA. Saya masih ingat betul ketika kami datang,
mereka selalu menyambut kami dengan mencium tangan kami sambil memanggil “Kakak, ayo masuk kelasku.” dan ketika mendekati penarikan, mereka berkali-kali menanyakan “kakak sudah mau pulang ya” sambil menunjukkan raut kesedihan.
|
Bersama Keluarga Kepala Sekolah SD 1 Kebonrejo |
Saya juga jatuh hati pada pemuda (dan pemudi) melalui mimpi-mimpi yang akhirnya mereka kemukakan ketika program
sharing yang kami adakan.
Pemuda yang selintas membuat kami takut, yang ternyata sangat baik. Bagaimana tidak jatuh hati? Pemuda/i yang ternyata memiliki cita-cita besar (hingga ada yang ingin jadi menteri) namun terhalang kurangnya informasi untuk kuliah gratis. Kami yang awalnya sangat takut untuk bergabung karena adanya konflik internal di antara pemuda, pada akhirnya dapat menyatu bahkan mendapatkan banyak bantuan dari mereka di setiap kegiatan yang kami adakan.
|
Bersama Pemuda Setelah Mengadakan Lomba |
Kisah jatuh hati yang terakhir adalah saya jatuh hati kepada JTG 07.
Bagaimana tidak jatuh hati? Tim KKN, termasuk DPL dengan tagline Totalitas Pengabdian ini adalah tim yang mengajarkan saya banyak hal. Saya belajar bagaimana bekerja sama dengan teman-teman yang tidak suka dengan
planning tetapi langsung melakukan aksi mendadak dan bagaimana tetap menjaga kedekatan
ukhuwah di tengah padatnya program masing-masing. Dengan segala latar belakang yang berbeda, tim KKN ini berhasil memberikan nuansa kehangatan di akhir pertemuan.
Inilah kisah Cinta Lokasi saya di tempat KKN. Bagaimana dengan kamu? :)
0 Comment:
Post a Comment