Pengarang :
Felix Y. Siaw
Penerbit :
AlFatih Press
Tahun :
2013
Jumlah Halaman :
320 Halaman
Source: instagram.com/ellenawulandari |
Buku Muhammad Al Fatih 1453 Karya
Felix Y.Siaw memberikan cerita semangat perjuangan Muhammad Al Fatih dalam
menaklukkan Konstantinopel demi kejayaan Islam. Konstantinopel yang ketika itu
dilanda dengan suasa tidak aman, bersikukuh mempertahankan kekuasaannya.
Rasulullah saw bersabda, “Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya.” (HR. Ahmad). Inilah bisyarah bagi umat muslim. Sebuah pertanda yang menimbulkan suatu keyakinan bahwa, The City of Defense, Konstantinopel dengan kesan religius Kristen yang kuat,, Konstantinopel dengan kekayaan dan kejayaannya, dapat direbut oleh kaum muslim.
Rasulullah saw bersabda, “Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya.” (HR. Ahmad). Inilah bisyarah bagi umat muslim. Sebuah pertanda yang menimbulkan suatu keyakinan bahwa, The City of Defense, Konstantinopel dengan kesan religius Kristen yang kuat,, Konstantinopel dengan kekayaan dan kejayaannya, dapat direbut oleh kaum muslim.
Jauh sebelum tahun 1453, pasukan
Utsmani telah mengambil langkah untuk menaklukkan konstantinopel.
Muawwiyah telah melakukan ekspedisi pertama kali di laut pada tahun 649 yang
berhasil membebaskan Pulau Kreta dan Rhodes. Pada 669, Muawwiyah memanfaatkan
kekacauan Konstantinopel untuk menyerang, namun pasukan muslim dapat
dikalahkan. Melalui kegagalan itu, kaum muslim mampu mengetahui latar belakang sulitnya
Konstantinopel untuk ditaklukan.
Beberapa abad kemudian, munculah
seorang penakluk Konstantinopel dengan pasukan terbaik, yaitu Muhammad Al
Fatih. Muhammad Al Fatih di usia mudanya tidak berjalan sendirian. Banyak
orang-orang yang berpengaruh dalam hidupnya, yaitu Utsman Al-Ghazi yang telah meletakkan
dasar Kesultanan Utsmani dan sangat yakin terhadap bisyarah Rasulullah saw,
Sultan Orhan yang membuka jalan setelah menaklukkan Bursa dan Galipolli, Sultan
Murad yang membukaan Eropa Timur serta memberikan kasih sayang dan pendidikan
pada Muhammad Al-Fatih, dan para ulama Utsmani yang mengajarkan Muhammad Al
Fatih tentang kisah peperangan, Sirah Nabawiyyah, Sirah Sahabat, motivasi
belajar, dan ilmu-ilmu alam. Selain itu, Muhammad Al-Fatih juga dengan tekun mempelajari
sejarah dan biografi ksatria Islam sebagai pengalaman dan motivasi serta bahasa
dan sastra sebagai cara untuk mengetahui bahasa musuh.
Keyakinan Muhammad Al Fatih
adalah kekuatan bagi 250.000 pasukan yang dipimpinnya. Ia tidak pernah
meninggalkan sholat Tahajud. Ia bukan hanya sholat tepat
waktu, tetapi selalu mengerjakan sholat berjama’ah di masjid. Hal-hal itu
menimbulkan kekuatan ribuan pasukan Muslim yang percaya pada bisyarah Islam dan rela
mati syahid demi kejayaan Islam. Memang ia pernah mengalami beberapa kekalahan,
namun kemenangan akhirnya dapat diraih dengan ketegaran, keteguhan, iman, dan
tiada rasa jera untuk berjuang.
Buku ini memberikan sebuah
semangat baru bagi pembacanya bahwa kejayaan Islam akan direbut oleh
orang-orang yang benar-benar berusaha. Man jadda wajada. Sehingga Islam bukan
lagi hanya sebatas ritual seperti yang beberapa orang katakan saat ini. Sebagai
seorang muslim, mungkin kita pernah memimpikan kejayaan itu namun tidak
mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan. Yang seharusnya kita lakukan
adalah membuktikan kepada semua orang bahwa seorang muslim mampu menjadi
pemimpin, berprestasi, dan memberikan kebaikan bagi semua orang. Dengan begitu, maka sedikit demi sedikit semakin banyak orang yang percaya pada Islam.
Namun, salah satu kelemahan buku
ini adalah adanya pengulangan beberapa peristiwa dari suatu bab ke bab yang lain
sehingga terkesan memenuhi bacaan. Selain itu, bahasa sejarah mungkin akan
membuat orang yang tidak suka sejarah merasa bosan. Akan tetapi setelah
membaca buku ini di pertengahan hingga akhir, maka semangat terus berkobar
untuk menjadi pribadi yang yakin bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang kita
inginkan, kita harus iman, memiliki visi yang kuat, bertawakal kepadaNya,
melakukan strategi, berpikir lebih dari yang orang lain pikirkan, bekerja lebih
dari yang orang lain kerjakan, dan terus menebar kebaikan.
Ditulis oleh: Ellena Wulandari
0 Comment:
Post a Comment