Ellena Wulandari

Bergerak Menginspirasi

  • Home
  • About Me
  • YouTube
  • Instagram
Muslimah

Muslimah in Green Building Engineering Education Meneladani Aisyah r.a. dalam Mewariskan Ilmu Pengetahuan

Thursday, 10 March 2016 By Ellena Wulandari 1 Comments
Muslimah in Green Building Engineering Education
Meneladani Aisyah r.a. dalam Mewariskan Ilmu Pengetahuan
By: Ellena Wulandari (Universitas Gadjah Mada)
Published as the Winner in NATIONAL ESSAY COMPETITION 
SCIENTIST MUSLIMAH EVENT 2015, KMFM, Universitas Gadjah Mada, 15 November 2015
No Plagiarism. Feedback or Correction: ellenawulandarimail@gmail.com

          Jika kita berkunjung ke Turki, tepatnya di Anatolia, kita akan menemukan sebuah bangunan tua bernama The Sultanhani Caravanserai, yaitu caravanserai[1], yang terbesar[2]. Siapa kira bahwa warisan paling unik sebagai tempat perdagangan dan bisnis ini adalah peninggalan salah satu pemerintahan Islam, Dinasti Saljuk. Dinasti Saljuk adalah dinasti yang memiliki kontribusi besar terhadap bidang bangunan di dunia, yaitu dari konsep masjid, madrasah, caravanserai, makam, kubah kerucut, dan muqarnas atau wujud dekorasi tiga dimensi pada interior kubah bangunan yang terinspirasi oleh komposisi geometris lebah[3].
            Tidak hanya untuk bangunan-bangunan Islam, Dinasti Saljuk juga memberikan dampak yang besar pada perkembangan arsitektur Eropa dan Barat. Dilansir oleh Republika[4], beberapa arsitektur Eropa dan Barat mengadopsi arsitektur Islam. Salah satunya adalah elemen pertama seni baroque[5] yang menyebar ke seluruh Eropa di abad ke-16 M. Hal ini karena memang arsitektur Islam memiliki keunikan tersendiri.
            Pengembangan bangunan oleh muslim telah ada jauh sebelum Dinasti Saljuk. Hal itu juga terkandung dalam Surat Al Baqarah ayat 127 tentang pembangunan Ka’bah yang sesuai dengan pembangunan akidah dan akhlak.

“Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim bersama-sama Nabi Ismail meninggikan binaan asas-asas (tapak) Baitullah (Kaabah) itu, sambil kedua-duanya berdoa dengan berkata: Wahai Tuhan kami! Terimalah daripada kami (amal kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah ayat 127).

            Sekilas cerita Dinasti Saljuk membuka mata kita bahwa dahulu ilmuan muslim dalam bidang bangunan sempat berkibar. Sempat berkibar karena kita tahu bahwa saat ini pengembangan ilmu pengetahuan dalam bangunan, lebih didominasi oleh orang-orang non-muslim. Tak perlu jauh-jauh, pembangunan green building [6]yang memang memiliki urgensi besar di dunia karena permasalahan dampak pemanasaan global saat ini pun lebih banyak dikembangkan oleh orang-orang non-muslim.
            Padahal Imam Al Ghazali dalam bukunya pernah berkata,

“Apabila ilmu dan karya-karya yang dimiliki non-muslim lebih baik dan lebih utama dari yang dimiliki kaum muslimin, maka kau muslimin berdosa dan kelak mereka dituntut atas kelalaian itu”.

            Sebagai seorang muslimah, tentunya kita juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pengembangan green building di negeri kita sendiri. Tak sedikit memang orang yang mengira bahwa permasalahan tentang bangunan ini berhubungan erat dengan laki-laki. Akan tetapi kita harus mengingat kembali kontribusi Aisyah r.a. dalam perkembangan ilmu pengetahuan muslimah pada masanya. Aisyah adalah seorang ibu yang bukan hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi ia juga cerdas dalam ilmu syair, sastra, sejarah, kedokteran, dan ilmu-ilmu lainnya. Beliau membuktikan bahwa seorang muslimah mampu berkontribusi dalam kamajuan ilmu pendidikan pada jamannya melalui kesempatan untuk mengajarkan dan mewariskan ilmu tersebut kepada para muslimah yang hidup setelahnya.  
            Hari Sabtu, 17 Oktober 2015 lalu saya berkesempatan untuk mengenal lebih dekat seorang dosen wanita ahli green building di Departemen saya, Departemen Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM). Senang rasanya ketika diajak bekerja sama dengan seseorang yang memiliki passion sama dengan saya. Sekilas ketika bersamanya, saya merasa tidak ada yang spesial. Wajar jika beliau pernah mengenyam pendidikan S3 karena beliau adalah seorang dosen. Akan tetapi setelah mendengar cerita bahwa beliau adalah seorang ibu dari empat anak yang menyelesaikan studi S3-nya setelah memiliki anak, saya tersentak. Bagaimana bisa seorang wanita di tengah-tengah kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri, mampu membagi waktu untuk terus menuntut ilmu yang tinggi dan menjadi pengajar di perguruan tinggi?
            Muslimah memang seseorang yang memiliki kewajiban mengurus suami dan anak-anaknya. Akan tetapi tidak ada alasan bagi muslimah untuk tidak ikut andil dalam memenuhi kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan green building di negerinya. Tidak hanya mengembangkan ilmu yang bermanfaat untuk negaranya, tetapi menjadi seorang pengajar adalah kesempatan emas dalam sarana dakwah. Ia memiliki kesempatan membangun kesadaran anak didiknya bahwa salah satu tujuan menuntut ilmu setinggi mungkin adalah  untuk merebut kembali kejayaan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan pada Dinasti Saljuk. Sehingga sama seperti yang Aisyah lakukan pada bidang dan jamannya, ilmu pengetahuan akan selalu berhubungan dengan ilmu agama.

Sehingga suatu saat nanti hadir kembali ilmuan-ilmuan muslim. Sehingga suatu saat nanti ilmuan-ilmuan muslim mampu memimpin negeri ini menuju kebaikan.




[1] Sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat persinggahan dan tempat berdagangan pada Dinasti Saljuk.
[2] Republika. 2015. Caravanserai ini Terbesar di Dunia. Online. http://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/travelling/14/05/21/n5x805-caravanserai-ini-terbesar-di-dunia. Diakses tanggal 31 Oktober 2015 (19:55).
[3] Putrie, Y.E. 2015. Muqarnas: Ungkapan Keagungan NIlai Islam dalam Karya Arsitektur. Artikel. el-Harakah. Vol 12 Nomor 3 Tahun 2010.  
[4] Republika. 2015. Arsitektur Dinasti Seljuk. Online. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/08/13/m8p5oe-arsitektur-dinasti-seljuk-2habis. Diakses tanggal 31 Oktober 2015 (20:55).
[5] Salah satu karya arsitektur yang memiliki gaya anggun, indah, megah, dan monumental.
[6] Konsep bangunan yang memiliki prinsip ramah lingkungan dan hemat energi.
Muslimah
Share:

Ellena Wulandari
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna.

Related Articles


1 comment:

  1. Unknown6 September 2017 at 20:06

    Ini perkara mental. Wanita itu memang tangguh ya =D

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments ( Atom )

A woman with ambition is the sexiest woman

Labels

Beasiswa Unggulan (3) Belajar Memasak (2) Book Review (12) Campus (9) Etalase 23 Kilo Meter (6) Indonesiaku (1) KAMASE (8) Muslimah (1) Mutiara Hati (4) Pengabdian (3) Taman Baca (1) Teladan (1) Thailand (5) Tirai-tirai Asa (2)

Visitors

Archive

  • ►  2021 (2)
    • ►  February (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  July (1)
  • ▼  2016 (14)
    • ►  December (2)
    • ►  September (3)
    • ▼  March (7)
      • Laki-laki Penjual Koran
      • Cerita Annual Gathering Penerima Beasiswa Unggulan...
      • Cerita tentang Cara Memperoleh dan Mempertahankan ...
      • Mahasiswa Berprestasi Non Akademik Terbaik Penerim...
      • Mush’ab Bin Umair, Sosok Inspiratif yang Terlupaka...
      • Muslimah in Green Building Engineering Education M...
      • Thank You Allah, for the 5th Semester
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (32)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (10)
    • ►  June (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (6)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  December (1)
Powered by Blogger.

© 2016 Ellena Wulandari
Distributed By Blogger & Created By Responsive Blogger Templates