Setelah 2 minggu lamanya menahan
rasa gatal untuk menuliskan pengalaman luar biasa ini, alhamdulillah aku
menemukan satu waktu untuk menuliskannya. Pengalaman luar biasa bersama
teman-teman panitia dan tentunya Kelompok 10 Soedirman Teleskop8.
Sejarah Teleskop (sumber:
Buku Saku Peserta TeleskopVII)
Sebelum aku memulai celotehku
tentang TeleskopVIII, ada baiknya aku bercerita sedikit tentang sejarah
Teleskop. Bagi mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UGM, tentunya sudah tahu apa itu
Teleskop. Ya. Teleskop (The Engineering Leadership Workshop) adalah sebuah
pelatihan kepemimpinan terbesar di lingkungan FT UGM yang pertama kali diadakan
pada tahun 2007 atas inisiasi PSDM BEM KMFT UGM. Pada tahun 2007, Teleskop
terbuka untuk seluruh mahasiswa FT UGM. Nah, mulai tahun 2008, Telekop
dikhususkan hanya untuk perwakilan antar departemen BEM KMFT UGM yang alumninya
membentuk ikatan dengan nama Periskop (Perhimpuann Alumni Teleskop). Sejak
tahun 2009, Teleskop terbuka untuk perwakilan-perwakilan lembaga di FT UGM
serta beberapa peserta open recruitment yang lolos seleksi.
Aku dan TeleskopVII
Kegiatan ini berlangsung setiap
tahun, hingga pada tahun 2014 aku mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari
TeleskopVII melalui jalur independen. Alhamdulillaah, aku lolos dan hingga saat
ini sampai kapanpun masih memegang amanah sebagai Periskop. Banyak ilmu yang aku dapatkan dari
Teleskop. Tentang kepemimpinan, mengenal lebih dekat FT dan lembaga-lembaganya,
serta satu hal yang sangat bermanfaat adalah mengenal lebih dekat teman-teman
TeleskopVII dan TeleskopVI yang merupakan perwakilan-perwakilan lembaga atau
independen, yang memiliki minat sama untuk belajar lebih di sini. Berbagi
cerita dengan mereka adalah satu hal yang sangat menyenangkan.
TeleskopVIII
Tujuh bulan berlalu, teman-teman
TeleskopVII mulai membentuk kepanitiaan untuk pelaksanaan TeleskopVIII.
Berbekal rasa takut untuk tidak dapat memberikan waktu yang lebih pada
TeleskopVIII, aku pun memutuskan untuk tidak mengikuti kepanitiaannya. Akan
tetapi sungguh berat rasanya, ketika melihat teman-teman yang masih mau
mengambil amanah di sini sementara mereka jauh lebih sibuk, jauh lebih sedikit
waktu tidurnya, dariku. Alhamdulillaah. Ternyata pengalaman ini benar-benar
menyenangkan. Aku dapat merasakan atmosfer yang seru ketika aku berkumpul lagi
dengan teman-teman TeleskopVII dalam suasana yang berbeda. Jika dulu kami
menjadi peserta, kali ini kami menjadi panitia. Aku mengerti betapa beratnya
kakak-kakak TeleskopVI mempersiapkan pelatihan untuk kami.
Kelompok 10 Jenderal Soedirman
Setelah pembacaan nama pemandu pada SG tanggal 11 Mei 2015,
aku pun berkumpul dengan mereka. Adik-adik kelompok 10 tepatnya di depan
ruang 2.4 di samping lingkaran-lingkaran yang lain. Saat melihat wajah-wajah
serius mereka, aku yang memang memiliki pembawaan serius dan jarang bercanda
jika tidak ada yang memulai, harus mengakui bahwa kelompok ini adalah kelompok
out-lier. Kami tidak seramai kelompok-kelompok yang lain. Kelompok lain yang
penuh canda tawa di pertemuan pertama. Bahkan sampai ada yang bilang, “Kelompok
10 ini lagi ngaji yaa?” Tentunya tidak hehe.
Pada pertemuan selanjutnya,
kelompok ini kedatangan dua orang baru yaitu Nashrul dan Edwin. Lengkap sudah
menjadi 1 lusin. 12 adik-adik Teleskop yang memiliki semangat luar biasa (saat
aku membaca form mereka di google docs) tetapi belum mampu mereka ungkapkan di
forum ini. Ya seperti inilah. Mungkin mereka takut dengan hadirnya aku di
tengah-tengah mereka. Aku pun membiarkan mereka menyatu dengan
sendirinya. Jika ada yang mencari pemandu suatu acara yang tidak mengirim semangat adik-adiknya dalam waktu 3 hari, itulah aku. Hehehe. Ya. Aku hanya chat
mereka satu per satu untuk sekedar menanyakan bagaimana kabar kelompok mereka,
bukan memberi semangat.
Hingga pada hari Sabtu, 16 Mei
2015, aku menemani mereka mengerjakan mading di KPFT. Kelompok yang sudah aku
tinggal 3 hari ini telah berubah drastis menjadi sebuah kelompok yang penuh
cerita. Tentang silat, Saman, Aceh, yel-yel, dan yang lainnya. Suasana kaku itu
telah mencair. Aku dapat melihat wajah-wajah asli mereka. Nah, dengan arahan dari pembuat mading andalan kita yaitu Edwin, karena dia memang anak Arsi, mading kami telah selesai di H-2 deadline pengumpulan mading. Saatnya memikirkan tugas yang lain yaitu pembuatan video dan tugas individu.
Hingga saat itu pun tiba.
Hari Jumat, 22 Mei 2015
Akhirnya. Sore ini di halaman depan KPFT, apel pembukaan
Teleskop 8dilaksanakan. Betapa senangnya ketika kelompok ini dapat hadir ‘semua’. Apel yang dibuka dengan semangat ketua MPM KMFT UGM untuk menjalankan Teleskop selama 3 hari ke depan mewarnai suasana KPFT yang identik dengan tugas dan deadline. Pidato yang begitu membuka mata kita tentang "Teknik di pundak-pundak kalian" yang disampaikan oleh Aan. Kedengarannya mungkin terlalu tinggi. Tetapi jika kau mau berhenti sejenak, melihat ke sekitar untuk 10 detik, lalu menundukkan kepala dan menutup mata, kau akan merasakan keindahan kalimat itu. Keindahan yang juga tertanam pada lima nilai TeleskopVIII ini yaitu: Ketuhanan, Kepemimpinan, Solidaritas, Keteknikan, dan Nasionalisme. Dan setelah membuka mata, kau akan melihat bahwa kali ini kami, yang berjumlah 106 peserta dan 45 panitia ini berteriak TEKNIK JAYA TEKNIK JAYA TEKNIK JAYA di antara senja itu.
Setelah apel selesai, seluruh peserta mendapatkan buku saku dan masuk ke ruang 2.1. untuk mulai mendengarkan materi. Materi pertama pada hari ini adalah Paradigma Kepemimpinan Transformatif, yang disampaikan oleh mas Qodar. Materi yang disampaikan dengan sangat rapih ini benar-benar memberikan semangat untuk memperbaiki diri sendiri sembari membangun orang lain sebagai pemimpin.
Seusai materi pertama yang dilanjut dengan FGD I dan sholat magrib, masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mengadakan sesi kepemanduan. Setelah menilai hasil tugas individu mereka, aku mengajak mereka kumpul di KPFT sayap Timur Laut. Meskipun sesi ini hanya membahas tugas dan persiapan untuk esok hari, tetapi sungguh senang rasanya melihat mereka merasa mendapatkan manfaat meskipun melelahkan. Senang rasanya ketika kembali kuutarakan nilai-nilai yang ingin kami berikan. Pertemuan yang dihiasi dengan canda tawa itu berakhir pukul 20.15 WIB. Aku pun pulang dan bersiap untuk esok hari.
Hari Sabtu, 23 Mei 2015
Nah hari ini adalah hari ke-dua Teleskop. Pada hari ini, peserta akan diberikan tiga materi secara berturut-turut dari pagi hingga petang. Aku tahu mungkin ini akan membosankan, tetapi setelah melihat tawaran materi yang diberikan oleh tim ACARA, aku pun yakin bahwa materi-materi itu tidak akan membosankan. Ke-tiga materi itu adalah:
- Revitalisasi Peran Pemuda, Bangkitlah Gerakan Mahasiswa oleh mas Anggit Adi Wijaya.
- Baca Tulis Diskusi Aksi: Mengembalikan tradisi intelektual oleh mas Ahmad Rizky Mardhatilah Umar.
- Manajemen Resolusi Konflik oleh mas Zaki Arrobi.
Setelah materi selesai, acara dilanjutkan dengan pertunjukan Apsi. Kelompok 10 kali ini memperoleh nomor urut 6. Rasa takut mulai muncul. Aku tidak pernah melihat mereka latihan, mereka hanya meminta doa setelah mereka berdoa bersama, dan kali ini aku hanya bisa melihat mereka tampil. Setelah panggilan muncul untuk kelompok 6, tepuk tangan telah menggema di ruangan ini. Tari Saman dan Silat. Kombinasi luar biasa yang berhasil mereka buat dalam waktu dua minggu. Bangga rasanya melihat mereka, hingga akhirnya kelompok ini menjadi kelompok dengan Apsi terbaik. Alhamdulillaah :)
Foto lagi setelah APSI |
Hari Minggu, 24 Mei 2015
Nah, hari Minggu ini adalah hari yang paling seru. Tapi sayang, karena pada hari ini 2 dari kelompok 10 harus mengikuti wawancara beasiswa sehingga kelompok ini tidak lengkap. Pada hari ini juga, aku harus kembali lagi ke Bantul untuk membeli generator di Jalan Srandakan sehingga tidak dapat memandu outbound. Generator? Iyaaa. Doakan agar aku bisa menceritakannya yaaaa :)
Setelah membeli generator, aku pun kembali lagi ke kampus dan bertemu kembali dengan mereka di sesi pemutaran video. Melihat adik-adik TeleskopVIII yang sangat bersemangat, aku iri. Tetapi aku senang karena mereka pasti memiliki harapan yang juga lebih untuk TeleskopIX.
Pertemuan Teleskop ini berakhir hari ini. Seusai sholat magrib, aku dan kelompok 10 kembali berkumpul untuk sekedar menyampaikan pesan. Kami pun senang karena kesebelasan kami berubah lagi menjadi selusin dengan kedatangan Edwin.
Sesampainya di rumah, aku membuka sebuah kotak yang mereka berikan selepas aku menutup pertemuan itu. Dan aku membaca satu persatu tulisan mereka.
Mbak sengaja menunggu waktu sampai rasa itu mereda
14 hari bertemu dengan kalian yang luar biasa dan menginspirasi. Pertemuan pertama yang menegangkan sampai ada jargon AKSI AKSI AKSI Alhamdulillah.
Terima kasih ya dek. Terima kasih untuk inspirasi yang kalian berikan. Terima kasih untuk kedekatan kalian yang terjadi tanpa mbak minta. Terima kasih untuk perhatian kalian. Mbak banyak belajar dari kalian, dari mimpi-mimpi kalian, dari cerita kalian. Maaf kalau mbak adalah orang yang kurang ekspresif dalam mengungkapkan apapun itu jadi mbak lebih suka menulis. Maaf juga mungkin mbak adalah pemandu yang jarang sms kalian :')
Dan terima kasih bingkisannya :')
Mbak nggak tau kapan kalian sempat mikirin buat nulis surat dan kasih kado sampai ada yang telat di hari ke-tiga. Rasa lelah itu benar-benar terbayar dengan bertemu kalian. Rasa semangat itu itu benar-benar kembali setelah membaca satu per satu surat dari kalian. Makasih dek, mbak nggak tahu harus ngomong apa setelah membaca suar-surat kalian. Mbak nggak tahu harus membalas dengan apa catatan ini. Mbak nggak tau harus bagaimana mengungkapkannya. Skenario Allah yang begitu indah. Semoga Allah membalas kebaikan kalian :) Semoga keluarga baru ini melahirkan karya-karya nyata untuk agama, orang tua, teknik, dan Indonesia :)
Mbak tunggu cerita-cerita kalian selanjutnyaaa :)
Kereta Bengawan tujuan Jakarta
Senin, 25 Mei 2015 | 09.00 PM
Satu lagi, terima kasih juga teman-teman SC yang walaupun sempat vakum tetapi tetap bisa terlaksana, teman-teman OC yang terbentuk sangat cepat tetapi bisa memanfaatkan waktu dengan luar biasa, dan tentunya teman-teman TeleskopVII yang mungkin belum bisa hadir karena memang ada amanah dan kesibukan. Semangat :)
*
Selusin (Jawa: Satu lusin)Setelah membeli generator, aku pun kembali lagi ke kampus dan bertemu kembali dengan mereka di sesi pemutaran video. Melihat adik-adik TeleskopVIII yang sangat bersemangat, aku iri. Tetapi aku senang karena mereka pasti memiliki harapan yang juga lebih untuk TeleskopIX.
Pertemuan Teleskop ini berakhir hari ini. Seusai sholat magrib, aku dan kelompok 10 kembali berkumpul untuk sekedar menyampaikan pesan. Kami pun senang karena kesebelasan kami berubah lagi menjadi selusin dengan kedatangan Edwin.
Sesampainya di rumah, aku membuka sebuah kotak yang mereka berikan selepas aku menutup pertemuan itu. Dan aku membaca satu persatu tulisan mereka.
24 Jam Berlalu semenjak Hari Itu
14 hari bertemu dengan kalian yang luar biasa dan menginspirasi. Pertemuan pertama yang menegangkan sampai ada jargon AKSI AKSI AKSI Alhamdulillah.
Terima kasih ya dek. Terima kasih untuk inspirasi yang kalian berikan. Terima kasih untuk kedekatan kalian yang terjadi tanpa mbak minta. Terima kasih untuk perhatian kalian. Mbak banyak belajar dari kalian, dari mimpi-mimpi kalian, dari cerita kalian. Maaf kalau mbak adalah orang yang kurang ekspresif dalam mengungkapkan apapun itu jadi mbak lebih suka menulis. Maaf juga mungkin mbak adalah pemandu yang jarang sms kalian :')
Dan terima kasih bingkisannya :')
Mbak nggak tau kapan kalian sempat mikirin buat nulis surat dan kasih kado sampai ada yang telat di hari ke-tiga. Rasa lelah itu benar-benar terbayar dengan bertemu kalian. Rasa semangat itu itu benar-benar kembali setelah membaca satu per satu surat dari kalian. Makasih dek, mbak nggak tahu harus ngomong apa setelah membaca suar-surat kalian. Mbak nggak tahu harus membalas dengan apa catatan ini. Mbak nggak tau harus bagaimana mengungkapkannya. Skenario Allah yang begitu indah. Semoga Allah membalas kebaikan kalian :) Semoga keluarga baru ini melahirkan karya-karya nyata untuk agama, orang tua, teknik, dan Indonesia :)
Mbak tunggu cerita-cerita kalian selanjutnyaaa :)
Kereta Bengawan tujuan Jakarta
Senin, 25 Mei 2015 | 09.00 PM
Selusin. Dari kiri (atas): Fandi, Doni, Ficky, Abi, Bambang, Edwin, Nashrul. Dari kiri (bawah): Ichi, Ellena (me), Icha, Riska, Faqih, Cutho. |
Teleskop! Great leader in lead. Good member in need!
*
0 Comment:
Post a Comment