Mahasiswa Teknik UGM Membuat Sistem Hybrid Tenaga Pikohidro dan Surya untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produksi pada UKM Bordir di Bantul

Foto tim I-Sys dan Dosen Pembimbing

Atas (dari kanan): Barkah, Pak Iwan, Tanri, Ali

Bawah: Ellena dan Suci Wulandari

Di antara kemajuan fasilitas-fasilitas masyarakat kota Bantul yang mulai berkembang, di antara kemajuan pemikiran-pemikiran pemudanya, di antara harapan-harapan warga dan pemerintahannya, mungkin benar bahwa kita harus berhenti sejenak untuk membuka mata dan masuk ke jalan setapak. Masuk ke daerah Ringinharjo, mencari desan Deresan, lalu berkunjung ke sebuah rumah sederhana yang darinya terdengar suara mesin pada saat-saat tertentu.

Continue reading

Share:

Views:

Teleskop: Great Leader in Lead. Good Member in Need.

Setelah 2 minggu lamanya menahan rasa gatal untuk menuliskan pengalaman luar biasa ini, alhamdulillah aku menemukan satu waktu untuk menuliskannya. Pengalaman luar biasa bersama teman-teman panitia dan tentunya Kelompok 10 Soedirman Teleskop8.

Logo TeleskopVIII

Sejarah Teleskop (sumber: Buku Saku Peserta TeleskopVII)

Sebelum aku memulai celotehku tentang TeleskopVIII, ada baiknya aku bercerita sedikit tentang sejarah Teleskop. Bagi mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UGM, tentunya sudah tahu apa itu Teleskop. Ya. Teleskop (The Engineering Leadership Workshop) adalah sebuah pelatihan kepemimpinan terbesar di lingkungan FT UGM yang pertama kali diadakan pada tahun 2007 atas inisiasi PSDM BEM KMFT UGM. Pada tahun 2007, Teleskop terbuka untuk seluruh mahasiswa FT UGM. Nah, mulai tahun 2008, Telekop dikhususkan hanya untuk perwakilan antar departemen BEM KMFT UGM yang alumninya membentuk ikatan dengan nama Periskop (Perhimpuann Alumni Teleskop). Sejak tahun 2009, Teleskop terbuka untuk perwakilan-perwakilan lembaga di FT UGM serta beberapa peserta open recruitment yang lolos seleksi.

Continue reading

Share:

Views:

Aku, Kamase, dan AEDCEE 2015 #1

Salah satu hal yang paling berat dalam hidup ini adalah ketika harus meninggalkan mama dan adik lebih dari tiga malam. Entah ini untuk yang keberapa kalinya setelah perantauan di pulau seberang, Sumatera. Setiap aku pulang, mama bercerita kalau beliau sakit saat aku pergi meskipun di SMS beliau bilang baik-baik saja. Hal ini pun kembali terulang saat aku pergi, pergi lebih jauh dari biasanya. Bukan hanya di pulau seberang, tetapi di negeri seberang.

Continue reading

Share:

Views: