Ellena Wulandari

Bergerak Menginspirasi

  • Home
  • About Me
  • YouTube
  • Instagram
KAMASE

Diskusi Warung Kopi KAMASE, "Peran Akademisi dalam Perkembangan Energi Terbarukan di Indonesia"

Friday, 27 June 2014 By Ellena Wulandari 0 Comments
Alhamdulillah, my final exam has been finished. A lot of agenda still waiting in front of me. Today there were a little discussion from KAMASE. This is the news.

Thursday night (26/6), one of KAMASE little discussion held in Angkringan Ndhelik. This discussion is held on 19.00-21.00 pm. This discussion has been attend by some delegations from BEM, LPKTA, Cendekia Teknika, and Gama Earth, and also some KAMASE's member.


Activity has been started by introduction from Yuasti and Imron as the MC. After that, Chairil as a moderator started the Focus Group Discussion (FGD). Before FGD, moderator show the theme and topic. The topic for FGD is which is the best, technology follows people or people follows technology.

30 participants of this discussion devided into 4 small group. Every group make a discussion for about 20 minutes. After FGD, each group sent a delegation to present the result of discussion.

Source: KAMASE documentation
Based on the discussion, it can conclude that technology growth in 2 condition. First, it grows because of the requirement of people. Second, it grows not because there is requirement of people. An example of the requirement of people is washing machine. A long time ago, people need a material to wash clothes. An example of technology growth not because of the requirement of people is mineral water. As we know that past time people didn't need it. But today it is the important think because it make simple.

As an academician, we can make useful technology. An academician should have to analyses the requirement of people and then give the implementation of knowledge that they get from their education. But a new innovation for technology even people didn't need it should have to develop because one day people will feel the use of that.

To make implementation of the technology for people need patience in the introduction to people. Not all of the people have enough education to understand the technology. So, although what we do is for the prosperity of people, we need to give socialization and check for the people around.

The discussion which is held in 2 hours has a lot of use for participants. A lot of information made the participants aware that as an academician we should not have to study for mark, position, and die. But as an academician we have to make an implementation of a knowledge that we get for the use for people.

Go Renewable Energy!

Wrote by
Ellena Wulandari (KAMASE 2013)
June 27, 2014


Alhamdulillah, UAS telah usai. Serangkain kegiatan Ramadhan menanti di depan mata. Malam ini saya menghadiri sebuah diskusi ringan yang diselenggrakan oleh KAMASE. Berikut liputannya.

Kamis malam (26/6), salah satu diskusi ringan dari KAMASE (Komunitas Mahasiswa Sentra Energi) yang disebut dengan DWK (Diskusi Warung Kopi) kembali diselenggarakan. Acara yang diadakan di Angkringan Ndhelik pukul 17.00-21.00 WIB ini dihadiri oleh beberapa perwakilan dari organisasi BEM, LPKTA, Cendekia Teknika, dan Gama Earth, serta beberapa anggota KAMASE.

Kegiatan yang diawali dengan perkenalan dari Mbak Yuasti dan Mas Imron sebagai MC, dilanjutkan dengan games dan Focus Group Discussion (FGD) oleh  Mas Chairil sebagai moderator. Sebelum FGD dimulai, moderator memperkenalkan tema yang diusung dalam DWK yaitu peran akademisi dalam perkembangan energi terbarukan di Indonesia. Sementara itu, topik yang diusung dalam FGD adalah bagaimanakah sebaiknya, apakah teknologi mengikuti masyarakat atau masyarakat mengikuti perkembangan teknologi.

30 peserta diskusi terbagi dalam 4 kelompok kecil. Masing-masing kelompok melakukan FGD selama 20 menit. Setelah FGD, masing-masing perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

Berdasarkan hasil diskusi dari masing-masing perwakilan kelompok, maka dapat disimpulkan bahwa penciptaan teknologi dapat dibagi menjadi dua yaitu teknologi ada karena adanya kebutuhan masyarakat dan teknologi ada tanpa adanya kebutuhan masyarakat. Contoh teknologi yang ada karena adanya kebutuhan masyarakat adalah ketika seseorang merasa kelelahan mencuci, maka engineer pun menciptakan mesin cuci. Hal itu sangat menguntungkan bagi masyarakat karena hakikat terciptanya seorang engineer adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.. Sementara contoh teknologi yang tercipta tanpa adanya kebutuhan masyarakat adalah adanya air mineral. Jaman dahulu, engineer menciptakan teknologi air mineral meskipun masyarakat belum membutuhkan. Akan tetapi saat ini air mineral merupakan salah satu hal yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sebagai akademisi, yang dapat kita lakukan adalah menciptakan teknologi yang dapat bermanfaat. Seorang akademisi seharusnya mampu menganalisis kebutuhan yang ada dalam masyarakat kemudian memberikan implementasi ilmu yang diperoleh dalam jenjang perkulihan untuk dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat tersebut. Namun, teknologi untuk inovasi tetap harus ada meskipun masyarakat belum membutuhkannya karena suatu saat nanti masyarakat pun akan merasakan manfaatnya.

Untuk mengimplementasikan teknologi kepada masyarakat diperlukan kesabaran dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki pendidikan yang tinggi untuk mengerti teknologi yang akan kita implementasikan. Beberapa masyarakat baru akan tergerak untuk menyetujui adanya teknologi setelah ada bukti. Oleh karena itu, meskipun hal yang kita lakukan sejatinya untuk kemajuan masyarakat, kita juga perlu memberikan sosialisasi dan pengkajian berkala terhadap masyarakat daerah sekitar.

Diskusi yang berlangsung 2 jam ini sangat bermanfaat bagi peserta. Banyak informasi yang menyadarkan peserta bahwa sebagai seorang akademisi kita tidak boleh hanya belajar untuk mendapatkan nilai, hidup sebagai pejabat, kemudian meninggal hanya membekaskan nama. Tetapi sebagai seorang akademisi kita harus mampu mengimplementasikan ilmu yang kita dapat untuk dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

Salam Energi Terbarukan!

Ditulis oleh
Ellena Wulandari (KAMASE 2013)
27 Juni 2014




KAMASE
Share:

Ellena Wulandari
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna.

Related Articles


0 Comment:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments ( Atom )

A woman with ambition is the sexiest woman

Labels

Beasiswa Unggulan (3) Belajar Memasak (2) Book Review (12) Campus (9) Etalase 23 Kilo Meter (6) Indonesiaku (1) KAMASE (8) Muslimah (1) Mutiara Hati (4) Pengabdian (3) Taman Baca (1) Teladan (1) Thailand (5) Tirai-tirai Asa (2)

Visitors

Archive

  • ►  2021 (2)
    • ►  February (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2016 (14)
    • ►  December (2)
    • ►  September (3)
    • ►  March (7)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (32)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (10)
    • ►  June (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (6)
    • ►  January (2)
  • ▼  2014 (13)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ▼  June (1)
      • Diskusi Warung Kopi KAMASE, "Peran Akademisi dalam...
  • ►  2011 (1)
    • ►  December (1)
Powered by Blogger.

© 2016 Ellena Wulandari
Distributed By Blogger & Created By Responsive Blogger Templates